Peta Sulawesi Selatan

Rabu, 30 Juni 2010 6/30/2010 11:58:00 AM By Iksan Sam , In


Peta Pangkajene Kepulauan,

Peta Sulawesi Selatan

Selasa, 29 Juni 2010 6/29/2010 08:02:00 AM By Iksan Sam , In

Peta Sulawesi Selatan

6/29/2010 07:37:00 AM By Iksan Sam , In


Peta Kab. Luwu Timur

Peta Sulawesi Selatan

6/29/2010 07:32:00 AM By Iksan Sam , In

Peta Kabupaten Bulukumba

Peta Sulawesi Selatan

6/29/2010 07:27:00 AM By Iksan Sam , In


peta kabupaten Bone

Peta Sulawesi Selatan

6/29/2010 07:13:00 AM By Iksan Sam , In


peta kabupaten Barru,

Spirit Baru

6/29/2010 02:43:00 AM By Iksan Sam , In

Zidane spirit tambahan untuk sukses. Akhirnya Zidane menjadi pemain sukses dunia.
Ketika Zidane masuk ke garis kesuksesan apa yang terjadi? Ia menjadi kaya raya, dan bisa membeli sepatu merk apapun. Tapi anehnya justru ketika kaya raya, ia dibayar untuk memakai sepatu terbaik. Lucu bukan? Ketika ia tidak mampu membeli, tidak ada yang mau memberinya sepatu, ketika ia mampu dan kaya raya justru orang berebut memberinya sepatu dan berani membayarnya jika ia memakai sepatu tersebut.
Itu karena Zidane sudah melewati garis kesuksesan, garis popularitas dan eksistensi.
Pengusaha juga begitu.
Ketika kita mulai usaha, sulitnya bukan main. Pinjam uang 10 juta di bank saja prosedurnya bermacam-macam. Tapi kalau sudah sukses, justru bank yang datang. Bahkan bisa memberi pinjaman miliaran tanpa bertele tele.
Kenapa? Karena kita sudah melewati garis kesuksesan dan eksistensi.
Makanya seringkali pinjam uang 10 miliar di bank prosedurnya lebih mudah daripada pinjam uang 10 juta.

Masa Muda Jangan Sia-Siakan

6/29/2010 02:38:00 AM By Iksan Sam , In

Seorang pemuda menghentikan taksi di pinggir jalan dan segera naik ke kursi belakang.
Setelah pintu ditutup, sang supir bertanya, "Mau ke mana Pak?"
"Saya tidak tahu?" jawab pemuda itu tenang.
"Lalu saya harus bagaimana?" tanya sang supir.
"Terserah Bapak, yang penting saya bayar, jawab sang pemuda.
Apa selanjutnya yang terjadi?
Supir hanya berputar-putar saja, terus berputar putar sampai akhirnya supir kelelahan dan tidak tahu arah. Setalah berjam-jam berputar, akhirnya supir kembali ke tempat pemuda naik, dan diam lama sekali. Argo tetap berjalan.
Lalui pemuda tersebut keluar dan membayar seluruh biaya ratusan ribu rupiah untuk berada ditempat asalnya?
Pemuda itu menghabiskan waktu dan biaya tanpa pindah ke mana-mana.

Siapakah pemuda itu?
Pemuda itu adalah gambaran kita yang tidak punya tujuan hidup?
Jika kita tidak punya tujuan hidup, dan melakukan perjalanan hidup, maka besar kemungkinan kita kembali ke situ-situ saja.

Banyak orang yang merasa sudah punya tujuan hidup.
Tapi sebenarnya ada di situ-situ saja.
Sejak kecil kita sekolah. Setiap tahun berusaha naik kelas tujuannya supaya bisa melanjutkan sekolah. Lalu belajar lagi, supaya naik kelas dan bisa melanjutkan sekolah. Lalu melanjutkan kuliah begitu seterusnya.
Ketika ditanya untuk apa sekolah, maka jawabannya "supaya dapat kerja" Sesedarhana itukah?
Lalu ditanya apa tujuan kerja. Jawabannya supaya bisa makan. Sesederhana itukah?
Lalu punya anak, anak disekolahkan, tujuannya supaya bisa kerja, nanti bisa makan. Dan begitu seterusnya.
Kelihatannya mereka menjalani hidup, tapi tidak ada nilai tambahnya. Itu-itu saja?
Jika hidup hanya untuk bisa makan atau bertahan hidup (surviving), dan semua hal yang dilakukan dalam hidup sekedar agar bisa makan atau bertahan hidup , lalu apa bedanya manusia dengan hewan?

Semoga kita tidak termasuk manusia yang hidup sekedar untuk hidup.
Semoga kita tidak termasuk manusia yang hidup hanya berputar-putar begitu-begitu saja, karena tidak ada tujuan yang jelas mau di bawa kemana hidup kita.
Semoga kita tidak termasuk orang yang mengisi hidupnya dengan kesia-siaan?